Tempo. co - Gerakan pengerjaan batu bata yg tidak sedikit menyebar di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Kab Mojokerto, Jawa Timur, jadi dilema. Di satu segi, aktivitas tersebut ialah hak penduduk yang merupakan mata pencaharian bagi ekonomi keluarga. Tetapi di segi lain, kegiatan penggalian tanah buat bahan baku pelaksanaan batu bata itu sanggup meneror benda purbakala peninggalan era Majapahit yg masihlah tidak sedikit terpendam. Penelusuran Tempo di jumlahnya ladang ruangan pengerjaan batu bata di Kecamatan Trowulan menemukan ada perajin batu bata yg dengan cara sadar melapor kalau menemukan benda purbakala. Tapi tidak sedikit yg membawa keuntungan pribadi bersama jual temuan benda purbakala bernilai seperti perhiasan & arca ke kolektor. Harga Batu Bata
Pernah ada yg menemukan cincin emas & dipasarkan ke kolektor, kata salah satu perajin batu bata di Desa Temon, Trowulan, Mohamad Suudi, Kamis, 14 Mei 2015. Area ladang yg digali Suudi cuma berjarak 30 m dari Candi Tikus. Tapi beliau mengaku tidak sempat menemukan benda purbakala. Saya belum sempat, seandainya di ruang lain benar-benar sempat, menurutnya. Factor yg sama dipercaya Suparno, perajin batu bata yg menggali ladang berjarak lebih kurang 300 m dari Candi Tikus di Temon. Di tempat-tempat tertentu benar-benar ada yg menemukan tetapi aku belum sempat, ujarnya.
Tidak seluruh perajin batu bata jual benda purbakala yg ditemukan. Seperti Sodiq yg baru-baru ini menemukan struktur batu bata kuno yg diduga jaringan kanal air era Majapahit. Beliau semula tidak tahu apabila bangunan tersebut peninggalan purbakala. Setelah tahu, aku rawat & aku bersihkan, ujarnya. Suud, Suparno, & Sodiq hanyalah buruh produsen bata yg bekerja kepada para majikan penyewa tanah. Para majikan menyewa tanah dari pemilik lahan buat digali bersama kedalaman tertentu serasi perjanjian. Harga sewa tanah yg digali tersebut bervariasi tergantung ukuran & periode sewa. Daftar Harga Batu Bata
Contohnya, harga sewa sektor tanah yg digarap Suudi ukuran 30 x 8 m dipatok Rupiah 14,3 juta buat dalam tempo tiga th. Bagian tanah yg digarap Suparno seluas 50 x 8 m dipatok Rupiah 14,3 juta buat sewa tiga th. Sedangkan sektor tanah yg digali Sodiq ukuran 50 x 11 m dipatok Rupiah 20 juta buat sewa tiga th. Seseorang majikan dapat menyewa belasan sampai puluhan bagian tanah di banyaknya ruang. Jalinan kerja antara pemilik tanah, majikan penyewa tanah, & pekerja produsen batu bata ini telah berjalan puluhan th. Para pekerja dikasih gaji pas bersama jumlah batu bata yg dibuat.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan tak dapat berbuat tidak sedikit buat mencegah penggalian lahan buat pengerjaan batu bata walau telah ada Surat Ketetapan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 260/M/2013 berkenaan Penetapan Unit Ruangan Geografis Trowulan sbg Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar